Problems is a Problem, Problem?

15:44 Frisca Putri 0 Comments

Sumber : google.com
Akhir tahun, selain banyaknya instansi yang sedang menyelesaikan masalah anggaran tahunan mereka, ternyata banyak juga orang-orang di sekitar saya yang sedang menyelesaikan masalahnya masing-masing. Bahkan, sepulang dari liburan kemarin, saya tak hentinya mendengar curhatan *wajar, karena saya memang selalu berperan sebagai tong sampah buat orang yang percaya pada saya* mereka tentang kehidupan mereka.

Oh, well..

Bagaimanapun, saya akui, bahkan saya sendiri punya masalahnya tersendiri. Dan belakangan cukup terpuruk dengan kenyataan bahwa, masalah ini sudah terlalu lama mengendap dan tidak selesai-selesai. Mungkin, sebagian besar bisa menebak bahwa ini hanyalah sekedar masalah hati saja.

Tolong digaris bawahi, “… sekedar masalah hati saja.”

Meskipun tulisan ini saya tulis sendiri, tak pelak saya merasa tersinggung juga. Oke, mungkin masalah hati memang hanya “sekedar” atau “saja”, namun bagi saya yang terlalu canggih menyelesaikan masalah lain selain ini, ini tidak bisa dikatakan sekedarnya saja. Sudah satu bulan saya berkutat untuk menghilangkannya, namun masih saja dia menggantung disana.

Seakan tidak ingin diselesaikan.

Lalu, kemudian saya bercermin. Dengan masalah-masalah disekitar saya. Tentang mereka yang dihianati, mereka yang kesulitan materi, mereka yang bermasalah dengan kesehatan dan lain sebagainya yang saya sendiri heran kenapa pada keroyokan begini datangnya, meskipun dari orang yang berbeda-beda. Setelah saya renungkan dan dengarkan baik-baik, saya malu.

Iya. Ternyata Tuhan itu masih sayang sama saya. Masalah hati memang ernyata hanya sekedarnya saja. Jika ada kemauan kuat, saya pasti bisa melaluinya dengan langkah yang ringan. Selama ini ternyata saya hanya dibutakan oleh kesedihan, oleh apa yang tidak bisa saya raih. Padahal, kesedihan saya ini hanya bagaikan butir pasir di tengah lautan yang luas. Satu diantara berjuta-juta masalah lainnya yang jauh lebih berat. Dan saya, dengan bodohnya, menahan kesedihan saya yang bodoh ini atas dasar hal yang bodoh dan saya buat-buat sendiri.

Problem, is a problem, no matter what. Hanya saja, seharusnya kita cukup pintar untuk membedakan mana masalah yang bisa diselesaikan dengan mudah, dan mana masalah yang memang harus diikhlaskan karena tidak bisa diselesaikan. Tuhan tidak akan memberikan masalah jauh melebihi kemampuan ummatNya. Mungkin, hampir mencapai batas kemampuan, namun tidak pernah lebih. Pun, seandainya kita anggap itu masalah, mungkin saja sebenarnya hanya satu jalan lain menuju kebaikan yang Tuhan ingin anugerahkan.

Ingat, Tuhan itu Baik, dan akan selalu baik. Beliau tidak pernah salah. Setiap pertemuan dan perpisahan, keberuntungan dan kemalangan, kesehatan dan kesakitan, semua itu Dia atur untuk tujuan yang baik. Berprasangka baiklah kepadaNya. Dengan begitu, melewati masalah apapun pasti akan sekedarnya saja.

Berarti ini saatnya menyelesaikan masalahmu, Fris?

Iyap. Sepertinya begitu.

Lalu, kamu akan memilih yang mana?

Nah, We’ll see..
*senyum ragu*

---------
Day 10. *checked*
Feeling Learning,
Regards. FDP.

0 comments: