Setelah Hujan Reda

05:58 Frisca Putri 0 Comments

Lagi-lagi, yang melintas di kepala pagi ini adalah hujan. Karena semalam Samarinda kembali  diguyur hujan lebat, selebat dekapan rindu yang tidak terbendung dan tidak punya muara untuk dilabuhkan.

Dan hujan tersebut, masih saja mengukir senyum di wajah saya sampai pagi ini. Iya, hujannya masih terdengar syahdu di subuh yang dingin ini.

Itu berarti, semalam suntuk, benar-benar semalaman dia menari hikmat di luar sana, mendendangkan nada-nada pemuja masa lalu yang tak berkesudahan.

Terimakasih akan hal itu karena tidur saya jadi luar biasa nyenyak.

Hujan. Bagi pecinta kenangan bisa jadi merupakan sarana dan suasana yang ampuh untuk dengan mudahnya tersedot ke dalam pikiran masa lalu. Bisa juga menjadi saat yang tepat untuk sekedar menyeduh teh dan duduk bersandar ke jendela. Membuang-buang waktu dengan sibuk menghitung tetes-tetesnya yang menempel di bingkai kaca. Hujan, selalu membuat kita semua memiliki alasan untuk melepaskan penat, dan bersantai manja sembari menikmati nada-nada hikmat penuh kedamaiannya.

Lalu setelah hujan reda, kita semua akan kembali pada kesibukan masing-masing. Kembali kepada rutinitas dan rencana-rencana sebelumnya. Namun, jauh lebih bersemangat, atau tidak. Karena tidak banyak manusia yang menyukai genangan air terhampar di jalanan. Mengganggu dan mengotori kendaraan ataupun sepatu yang tadinya bersih mengilat. Atau mungkin jika hujan turun lebih lama dari seharusnya, genangan yang tercipta pun akan lebih banyak dari yang seharusnya.

Yang biasa kita sebut dengan Banjir.


Mari kita kesampingkan [tentang] banjir untuk postingan selanjutnya. Karena selain banyak hal-hal mengganggu, bukankah setelah hujan reda, pelangi akan muncul? Bayangkan rentetan 7 warna indah melengkung sempurna menghiasi langit dengan pesona biru yang luar biasa. Belum lagi, warna biru yang mengesankan dibalut lembut dengan riak awan putih yang sepertinya telah kehilangan bebannya. Sungguh pemandangan yang menenangkan.
Seakan menyiratkan :

“Sederas apapun hujan yang datang, dia pasti akan reda. Dan setelah reda kamu bisa lihat bahwa dibaliknya akan ada senyuman indah berwarna-warni. Semangat baru dari langit dan keindahan gumpalan-gumpalan awan yang kehilangan bebannya. Bahwa kesedihan itu memang harus dihadapi. Bahwa kegalauan itu harus dilewati. Supaya setelahnya, langit biru dan awan putih bisa membuatmu tersenyum.”

Entah mana yang lebih kamu suka, saat hujan datang ataupun saat hujan reda? Namun, bagi saya, hujan maupun setelah hujan saya tetap ingin menikmatinya sambil dipeluk hangat oleh semua kenangan menyenangkan bersama orang-orang terkasih.

*tarik selimut, tidur lagi, mumpung masih hujan*

--------
Day 3. *checked*
Feeling Wonderful,
Regards. FDP.

0 comments: