Renungan Akhir Tahun 2016

23:09 Frisca Putri 0 Comments


"Time won't make you forget. It'll make you grow and understand things."
Hai, bertemu di penghujung tahun. Entah apa yang menghalangi saya menulis, namun, ya, tahun ini saya sedikit sekali melimpahkan keluh kesah dalam sebuah tulisan. Seperti misalnya saya yang selalu saja berekspektasi sedikit berlebihan dan kemudian kecewa. Mungkin sebenarnya saya hanya tidak ingin tulisan saya berkutat di itu-itu saja. Dengan kondisi kejiwaan yang tidak berkembang, sehingga tulisan saya penuh dengan aura negatif.

Baiklah, malam ini saya tidak ingin terseret kesedihan. Jadi curhatnya harus berhenti sampai sini.

Kemudian, bagaimanapun soal penghujung tahun selalu menyisakan sedikit kesedihan dalam hati. Karena tahun ini akan pergi dan tak kembali. Padahal, sebenarnya setiap hari, setiap jam dan setiap detik yang pergi tidak akan mungkin kembali. Lalu, kenapa sedihnya hanya hari ini?

Sebenarnya kesedihan itu adalah representatif dari rasa kesal karena harus menua. Saya mungkin bisa mengerti perasaan artis yang bersikeras mengusahakan mati dengan cara yang salah ketika mereka sedang berada dalam puncak popularitas karena ketakutan mereka untuk bertumbuh dan ketakutan mereka untuk kehilangan.

Karena, jujur saja. Saya pernah merasakan ketika berada dalam puncak kebahagiaan saya, saya ingin waktu saya berhenti sampai situ saja. Namun tidak. Waktu itu jahat. Dia tidak peduli siapapun. Dia hanya terus berjalan saja menyeret kita semua, mau atau tidak, rela atau tidak, sampai akhirnya sisa waktu kita habis. Kemudian, kebahagiaan itu pun menurun bekasnya melalui waktu. Terkikis perlahan-lahan dengan perasaan lain, dan kemudian menghilang.

Siapa yang siap akan kehilangan? Tidak ada yang pernah siap dengan perpisahan. Tidak di mulut, tidak pula di hati. Namun, sekali lagi, waktu tidak peduli. Dia hanya akan terus berjalan maju meninggalkan semuanya, dan menyeret segalanya untuk tetap ikut dalam arusnya. Tidak apa, itu tugasnya. Memang harus seperti itu.

Tapi, sebenarnya waktu juga baik. Karena dengan adanya waktu, kita bisa memiliki harapan. Memiliki kepercayaan terhadap keajaiban masa depan. Memiliki keinginan dan memacu untuk lebih sabar menunggu sesuatu yang lebih indah. Padahal, kita tidak pernah tahu apa waktu akan membawakannya atau tidak. Setidaknya, bagi manusia ini, mereka tidak kehilangan harapan dan itulah yang membuat mereka lebih kuat.

Waktu juga menyulitkan saya. Tepatnya, nanti dia akan sangat mempersulit hidup saya. Ketika saya harus menghadapi kenyataan, memilih antara yang tercinta atau yang paling dicinta. Yang satu digenggam, yang satu akan menghilang. Saya tahu, 2017 tidak akan mudah bagi saya. Tapi, setidaknya ruang hati saya masih percaya pada harapan. Bahwa waktu tidak akan peduli kepada luka saya, dia akan terus konsisten dengan detaknya. Dan saya, berharap bisa menitipkan duka saya dalam lantunan arusnya.

2016.

Terima kasih atas semua kebahagiaan, obsesi yang terpenuhi, rasa cinta, kasih sayang, permusuhan, kegagalan, dan banyak hal lainnya. Terima kasih sudah membuat saya bertumbuh, dan berkembang. Meskipun mungkin kedewasaan saya kali ini hanya berubah lebih banyak seujung kuku daripada sebelumnya. Tidak apa, kadang, selain menua saya juga takut menjadi semakin menyebalkan karena sok tahu. Tapi, saya akan menganugerahkan predikat tahun terbahagia saya di 2016. Karena sudah sepantasnya begitu. Terima kasih.

2017.

Saya tidak akan berharap banyak. Tapi, saya akan berjuang. Mungkin tidak akan jadi anak manis selama setahun penuh, namun saya akan berusaha semampunya.

Selamat Tahun Baru 2017.
Semoga semuanya menjadi lebih baik.

Salam,
FDP.

0 comments: