Cerita Tentang Sang Putri, Seekor Kucing dan Bunga Dandelion.[Chapter : 1]

20:45 Frisca Putri 0 Comments

Pada suatu masa, hiduplah seorang putri yang tinggal dalam kastilnya yang mungil di dalam hutan, seorang diri. Sang putri yang selalu tersenyum manis itu tidak pernah mengeluh akan kesendiriannya, namun jauh di dalam lubuk hatinya dia tahu, dia sudah mulai lelah untuk selalu tersenyum. Tetapi, dia pun tahu, akan ada banyak pohon yang bersedih jika dia tidak tertawa, dan akan ada banyak kelinci, rusa kecil dan burung yang berduka ketika dia tidak menyandungkan lagu-lagu bahagia.

Dan dia pun takut, ketika dia berhenti tersenyum, dia tidak akan bisa tersenyum lagi. Padahal, itu satu-satunya cara agar hutan tersebut tetap terjaga dengan indah.

Suatu hari, ketika ia sedang berjalan menyapa satu persatu pepohonan yang rindang di sekeliling istananya seperti biasa, dia menemukan seekor kucing yang menatapnya di balik pohon yang paling besar. 

Ketika Putri hendak mengulurkan tangannya untuk menyapa, sang kucing mendesiskan ancaman yang menyiratkan sebuah penolakan. Sang putri bergeming.

"Wahai kucing malang, apakah kamu sedang tersesat? Kemarilah, aku tidak akan melukaimu." Sapa Sang Putri, lembut.

Kucing tersebut masih menatap dari balik pohon dengan tatapan yang meragukan. Namun, karena senyuman sang Putri dan kehangatan yang terpancar dari balik tangannya yang menggapai, sang kucing memberanikan diri keluar dari persembunyiannya.

"Aku tidak tersesat. Aku hanya seekor kucing pengelana yang pemalu. Hutan indah ini menarikku masuk, dan aku tidak pernah tahu kalau akan ada manusia disini. Aku benci manusia." Kata sang kucing.

Sang Putri kembali tersenyum.

"Aku juga membenci mereka. Mereka makhluk yang egois. Kau pikir, kenapa aku mau tinggal di sini, seorang diri?" Tangan sang putri masih tergantung di sana, menunggu sang kucing untuk menyambutnya.

Ragu-ragu, kucing akhirnya menyambut uluran tangannya. Cepat saja. Mungkin di dalam hatinya masih ada perasaan waspada. Namun, dengan sigap sang Putri menarik sang kucing untuk duduk di pangkuannya.

"Jika kamu tidak mempercayai manusia, kamu cukup percaya padaku saja. Aku tidak akan pernah menyakitimu."

Dan itu menjadi awal mula persahabatan antara sang Putri dan Sang Kucing.

***

0 comments: