Cerita Tentang Sang Putri, Seekor Kucing dan Bunga Dandelion.[Chapter : 2]

22:57 Frisca Putri 0 Comments

Pada suatu masa setelah kedatangan sang kucing. Istana tersebut masih saja dihuni oleh seorang putri yang manis yang menjaganya dengan penuh kasih sayang. Namun, jika diteliti lebih jauh, ada perubahan yang terjadi di sana.

Iya, bahkan sang rusa, kelinci dan tupai pun mengakuinya. Sang putri tampak jauh lebih ceria. Setiap hari dia menunggu kedatangan sang kucing sambil bersenandung kecil di teras istana. Benar saja, menanti sang kucing menambah rutinitas harian sang putri. Sepertinya Sang Kucing mampu mengalihkan fikiran sang Putri dari kejenuhan.

Ketika Matahari tepat berada di pucuk kedua pohon cemara yang berada di hutan sebelah Timur, sang kucing datang dan langsung menuju sang putri sambil membawa senyuman.

"Selamat pagi, Tuan Kucing. Bagaimana tidurmu semalam tadi?" Sang Putri menyapa riang.

"Seperti biasa, aku bermimpi indah, Putri." Sang Kucing membalasnya dengan senyum.

"Aku menunggumu."

"Aku tahu. Dan aku tepat waktu seperti biasa, bukan?"

Sang Putri tersenyum. 

Rutinitas baru Sang Putri sekarang tidak hanya menunggu Sang Kucing mengunjunginya. Tapi, sang Kucing juga ikut berkeliling menyapa pohon dan hewan lain di hutan. Awalnya sang Putri hanya ingin mengenalkan Kucing kepada para penghuni hutan, namun ternyata menjadi sebuah kebiasaan baru bagi penghuni hutan untuk menyapa Sang Kucing pula. Akhirnya sang Kucing selalu ikut berkeliling dengan Sang Putri. 

"Lalu, hari ini apa yang akan kamu ceritakan padaku?" Kata Sang Putri.

Selain selain ikut menyapa penghuni hutan, Sang Kucing juga selalu menceritakan pengalamannya selama mengembara. Sang Kucing bercerita banyak hal kepada Sang Putri. Tentang Manusia yang dia temui, monster pemakan rumah, kupu-kupu bercahaya, dan semua hal yang bahkan belum pernah di dengar oleh Sang Putri.

"Kali ini aku akan bercerita tentang Liliput yang membuat biskuit terenak di dunia." Sang Kucing mulai menceritakan kisah hidupnya.

Sambil bersandar dengan nyaman di sebuah batang pohon Mahoni di tengah taman istana, Sang Putri mendengarkan dengan seksama. Sesekali ia memekik takut, atau tertawa terbahak-bahak atas hal yang di dengarkan. Sang Kucing selalu bisa menceritakan kisahnya dengan seru. Dan dia tidak akan berhenti bercerita kecuali Matahari mulai tenggelam di ufuk Barat.

Begitulah, Sang Kucing membawa warna baru di Istana tersebut. Semua menyukainya. Hari-hari  Sang Putri kini berubah. Dan dia sangat menyukainya. Dia berharap, Sang Kucing selalu menemaninya dan kebahagiaan tersebut berlangsung selamanya.

***

0 comments: