7 Unforgivable Sins : Envy
Seven Unforgivable Sins, merupakan
gambaran 7 dosa yang tidak termaafkan versi abad pertengahan. Ketujuh dosa itu
adalah : Pride (Kebanggaan), Wrath (Amarah), Sloth (Malas), Lust
(Hawa Nafsu), Glutonny (Rakus), Greed (Tamak), dan Envy (Iri Hati). Dan, sebagai tambahan, saya mulai mencari tahu hal
ini semenjak saya mulai mengikuti salah satu Manga jepang berjudul Full Metal
Alchemist.
Jadi, di dalam cerita komik tersebut, 7 sins ini menjadi vilain berupa Homunculus
yang harus dikalahkan oleh jagoannya yaitu Edward Elric dan Alphonse Elric
*aniway, silahkan dibaca sendiri komiknya, termasuk jajaran 10 besar komik
keren ala Frisca ini*. Dan dari ketujuh penjahat ini, saya menaruh simpati
berlebih terhadap Envy.
Ya, Envy.
Iri Hati. Digambarkan disana sebagai sesosok makhluk bermulut tajam dan bisa
berubah bentuk sesuai apa yang dia mau. Envy
selalu saja memandang rendah kepada manusia biasa dan suka sekali mengadu domba
musuh-musuhnya. Envy seringkali
menyamar menjadi seseorang untuk membuat sebuah masalah bahkan sampai
mempropaganda wilayah hingga timbulnya perang militer. Jahat? Iyap. Namanya
juga villain.
Hal ini terus berlanjut sampai akhirnya Envy kalah, dan bunuh diri karena tidak
ingin harga dirinya hancur dengan dibunuh oleh manusia. Sebelum dia mengakhiri
hidupnya, Edward sempat berkata :
“Envy, sebenarnya kamu hanya iri. Iri karena
kami manusia, meskipun terjatuh dan gagal, masih bisa terus bangun dan
melangkah maju. Justru kamu iri dengan manusia yang kamu anggap rendah ini.”
*sebenarnya gak persis begitu sih
kata-katanya, tapi begitulah yang saya tangkap*
Dan. Setelah itu Envy mengakhiri hidupnya sendiri.
Bagi saya sendiri, sampai-sampai saya
bersimpati kepadanya. Mungkin, karena dari 7 unforgivable sins itu, envy yang
paling dekat saya. Saya sering kesulitan untuk menangani iri hati. Envy di FMA itu seringkali melakukan
penyangkalan-penyangkalan kecil. Padahal, sebenarnya apa yang dia inginkan
adalah apa yang dia anggap rendah. Terkadang, begitulah saya.
Mencoba menenangkan diri dengan
tanggapan-tanggapan sinis. Selalu memberikan komentar kepada apapun saat hati
sedang tidak merasa puas terhadap satu hal. On Denial. Begitu teman saya selalu
mencoba mengingatkan saya. Mungkin, setiap orang memiliki caranya
sendiri-sendiri untuk menghilangkan iri hatinya. Termasuk tadi, dengan
menyangkal bahwa apa yang terjadi itu tidak semenarik itu. Tidak semenyenangkan
itu.
Jadi intinya adalah…
Sebenarnya, tidak ada yang benar-benar bisa dibahas
lebih mendalam disini. Hanya mungkin, Full Metal Alchemist bisa dibaca atau
ditonton jika waktu luang. Banyak sekali pesan moral di dalamnya. Bahwa, siapa
pun pasti mempunyai luka di masa lalu yang ingin diperbaiki di masa sekarang.
Dan, dosa-dosa di masa lalu masih bisa ditebus jika benar-benar mencoba
memperbaikinya. Kemudian mungkin juga
tentang kelapangan hati menerima kenyataan.
Seperti, menerima kenyataan bahwa
postingan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan judulnya.
---------
Day 6. *checked*
Feeling Envy,
Regards. FDP.
0 comments: