Problems is a Problem, Problem?
Sumber : google.com |
Oh, well..
Bagaimanapun, saya akui, bahkan saya sendiri punya masalahnya
tersendiri. Dan belakangan cukup terpuruk dengan kenyataan bahwa, masalah ini
sudah terlalu lama mengendap dan tidak selesai-selesai. Mungkin, sebagian besar
bisa menebak bahwa ini hanyalah sekedar masalah hati saja.
Tolong digaris bawahi, “… sekedar masalah hati saja.”
Meskipun tulisan ini saya tulis sendiri, tak pelak saya merasa
tersinggung juga. Oke, mungkin masalah hati memang hanya “sekedar” atau “saja”,
namun bagi saya yang terlalu canggih menyelesaikan masalah lain selain ini, ini
tidak bisa dikatakan sekedarnya saja. Sudah satu bulan saya berkutat untuk
menghilangkannya, namun masih saja dia menggantung disana.
Seakan tidak ingin diselesaikan.
Lalu, kemudian saya bercermin. Dengan masalah-masalah disekitar
saya. Tentang mereka yang dihianati, mereka yang kesulitan materi, mereka yang
bermasalah dengan kesehatan dan lain sebagainya yang saya sendiri heran kenapa
pada keroyokan begini datangnya, meskipun dari orang yang berbeda-beda. Setelah
saya renungkan dan dengarkan baik-baik, saya malu.
Iya. Ternyata Tuhan itu masih sayang sama saya. Masalah hati
memang ernyata hanya sekedarnya saja. Jika ada kemauan kuat, saya pasti bisa
melaluinya dengan langkah yang ringan. Selama ini ternyata saya hanya dibutakan
oleh kesedihan, oleh apa yang tidak bisa saya raih. Padahal, kesedihan saya ini
hanya bagaikan butir pasir di tengah lautan yang luas. Satu diantara
berjuta-juta masalah lainnya yang jauh lebih berat. Dan saya, dengan bodohnya,
menahan kesedihan saya yang bodoh ini atas dasar hal yang bodoh dan saya
buat-buat sendiri.
Problem, is a problem, no
matter what. Hanya saja, seharusnya kita cukup pintar untuk membedakan mana
masalah yang bisa diselesaikan dengan mudah, dan mana masalah yang memang harus
diikhlaskan karena tidak bisa diselesaikan. Tuhan tidak akan memberikan masalah
jauh melebihi kemampuan ummatNya. Mungkin, hampir mencapai batas kemampuan,
namun tidak pernah lebih. Pun, seandainya kita anggap itu masalah, mungkin saja
sebenarnya hanya satu jalan lain menuju kebaikan yang Tuhan ingin anugerahkan.
Ingat, Tuhan itu Baik, dan akan selalu baik. Beliau tidak pernah
salah. Setiap pertemuan dan perpisahan, keberuntungan dan kemalangan, kesehatan
dan kesakitan, semua itu Dia atur untuk tujuan yang baik. Berprasangka baiklah
kepadaNya. Dengan begitu, melewati masalah apapun pasti akan sekedarnya saja.
Berarti ini saatnya menyelesaikan masalahmu, Fris?
Iyap. Sepertinya begitu.
Lalu, kamu akan memilih yang mana?
Nah, We’ll see..
*senyum ragu*
Day 10. *checked*
Feeling Learning,
Regards. FDP.
0 comments: