[Tentang] Ikhtiar
Dalam menjalani hidupnya, manusia senantiasa
selalu berusaha untuk mewujudkan keinginan agar tujuan hidupnya tercapai. Sehingga,
seorang manusia (mengacu kepada muslim dan muslimah) tidak bisa lepas dari sebuah
kata, Ikhtiar.
Ikhtiar dalam bahasa Arab berasal dari kata khair yang artinya baik.Ikhtiar adalah berusaha sungguh-sungguh dengan menempuh jalan yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu yang berlaku dalam bidang yang diusahakan, dengan disertai doa kepada Allah agar usahanya itu berhasil.
Menurut saya, setiap orang wajib
memperjuangkan hak-haknya, keinginannya dan tujuan hidupnya. Karena sebenarnya
hakikat hidup itu sendiri adalah berusaha. Berusaha bahagia, berusaha mendapatkan
ketenangan, berusaha menemukan kedamaian, berusaha mencapai tujuan, dan usaha-usaha lain. Namun, ikhtiar ini
sendiri dikhususkan untuk usaha-usaha yang baik demi mencapai tujuan dan
keinginan baik disertai pemahaman bahwa segala sesuatu akan terwujud dengan
izin dari Tuhan-nya.
Iya, tolong digaris bawahi “..terwujud dengan
izin dari Tuhan.”
Jadi begini. From my point of view, persoalan ikhtiar ini gak akan
lepas dari beberapa kata lain. Takdir, keimanan, dan keikhlasan. Keempat kata
ini saling berhubungan membentuk sebuah lingkaran yang tidak akan jelas dimana
awalnya dan dimana akhirnya. Semuanya akan selalu berhubungan dan lingkaran itu
tidak akan pernah putus.
Misalnya begini. Saat kita melakukan Ikhtiar, melakukan sebuah
usaha dengan niat yang baik, melakukan hal yang baik, untuk mencapai hasil yang
baik. Kemudian kita juga berdoa kepada Tuhan, agar ikhtiar tersebut bisa
mencapai ke hasil yang diinginkan. Itu biasa disebut dengan Iman (kepercayaan).
Kemudian, ada Takdir yang merupakan hasil keputusan Tuhan, apa dengan ikhtiar
tersebut kita sudah layak mendapatkan yang kita inginkan, ataukah sebenarnya ada
hal lain yang lebih baik yang Beliau takdirkan. Sehingga, saat ekspektasi tidak
sesuai dengan harapan, ikhtiar kita tidak sesuai dengan takdir yang ditentukan,
maka saatnya untuk menimbulkan keikhlasan. Selepas ikhlas bisa didapatkan, kita
kembali mengulang kepada ikhtiar baru, dan begitulah seterusnya sampai kiamat. Itu
yang saya sebut dengan lingkaran tidak berujung.
Lalu bagaimana dengan hal ini.
“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya.” (QS 13:11)
Hmmmm….
Gimana yaa. Ilmu saya masih belum nyampe sana. *LOL*
Tapi, ada sebuah kutipan yang terbersit tadi
malam.
“Saat kamu berusaha, kemudian gagal, maka
berusahalah lagi. Jika masih gagal, berusaha lagi. Jika masih gagal lagi, untuk
ketiga kalinya, maka menyerahlah. Itu berarti ikhtiarmu salah, atau Allah sudah
menetapkan yang lebih baik lagi.”
Jadi, kalau sudah berusaha hingga 3 kali namun
tetap gagal. Berarti itu saatnya menerima kenyataan bahwa hal itu tidak pernah
ditetapkan berada di jalan yang sedang dilalui. Sudah saatnya ikhlas. Ikhlas. Dan
ikhlas.
Lalu, pertanyaannya menjadi sudah berapa kali
gagal?
*berfikir mendalam, sepertinya lebih dari tiga*
Kemudian,
apa benar ini waktu yang tepat untuk menyerah?
......
*jeda lama*
Ah, sudahlah.
:D
--------
Day 4. *checked*
Feeling Silly,
Regards. FDP.
0 comments: