[Tentang] Travelmate
Travelmate bagi saya adalah sebuah komponen penting dalam sebuah
perjalanan. Karena pada akhirnya travelmate yang paling besar menentukan apakah
sebuah perjalanan tersebut akan menjadi menyenangkan atau tidak. Ya. Bagi saya,
pengaruh travelmate sebesar itu.
Katakan saja begini. Perjalanan yang akan dilakukan sudah
dibuatkan detail sebaik mungkin. Mulai dari tempat tujuannya, transportasinya,
akomodasinya, apa saja yang akan dijelajah, dan lain sebagainya. Semuanya sudah
mantap, semuanya sudah oke. Namun, kemudian travelmatenya sama sekali tidak
mendukung. Tentu saja perjalanan tersebut akan menjadi suram.
Iya, suram.
Dalam sebuah perjalanan, travelmate itu akan menjadi orang yang
lebih dekat dengan kita daripada keluarga sendiri. Atau mungkin bahkan pacar
sendiri. Travelmate yang mengerti dan fun, pastinya bisa menjadi mood booster
sendiri. Karena setiap perjalanan tidak pernah bisa sempurna, dan saat
tersandung hal yang membuat murung, travelmate harus selalu bisa membuat senyum
kembali terkembang.
Saya bukan tipe orang yang suka jalan sendirian. Karena, berjalan
sendirian sama saja menggali kuburan sendiri. Saya suka berdiskusi apapun
dengan siapapun, sehingga jika jaan sendirian, otomatis saya akan kembali ke
media sosial. Percuma jalan-jalan dong kalau begitu. Ya kan?
Travelmate menjadi begitu penting untuk ada selain sebagai teman
seperjalanan selama petualangan berlangsung, travelmate juga menjadi seseorang
yang mampu ber-euforia bareng setelah sampai lagi ke kampung halaman. Travelmate
akan dengan senang hati mengenang keindahan dan keseruan perjalanan terakhir.
Travelmate juga menjadi saksi penguat akan cerita hebat yang
dilalui dalam perjalanan tersebut. Bayangkan jika tidak ada saksinya saat kita
melintasi sungai penuh buaya, atau menyebrangi jembatan gantung setinggi 30
meter. Siapa yang bisa percaya? Mau selfie sendirian? Oke, itu terlalu
menyedihkan.
Sebegitu pentingnya fungsi travelmate, sehingga kita harus
benar-benar memilihnya dengan baik. Bahkan Travelmate mungkin satu level setara
dengan Soulmate. Meskipun, travelmate sifatnya sementara. :D Musti
cocok-cocokan sama diri sendiri. Jangan sampai ntar liburan yang harusnya fun
jadi malah kacau.
Travelmate yang baik itu : Berekspektasi sesedikit mungkin
tentang tujuan perjalanan. Tidak suka mengeluh ini dan itu. Bisa menikmati
perjalanan bagaimanapun bentuknya. Bisa menjadi mood-booster yang baik untuk
temannya. Punya tujuan yang sama. Dan mandiri. Lebih bagus lagi kalau dia suka
ngebawa snack-snack tambahan buat ngemil bareng. :P
Dan kalau itu sudah terpenuhi, yuk, ajak saya berpetualang. ;)
---------
Day 9. *checked*
Feeling Ordinary,
Regards. FDP.
0 comments: