[Tentang] Cemburu
Cemburu adalah salah satu penyakit hati yang lain. Saya
menyetarakan rasa cemburu dengan Iri hati, dengki dan dendam. Dan bagi saya,
cemburu adalah hal paling sia-sia nomer dua, karena nomer satunya adalah rindu.
Gejalanya pun sama. Sama-sama membuat kesal saat didiamkan,
sia-sia saat terungkapkan. Menambah sesak di dada. Semua serba salah. Dan
benar-benar menjadi asupan yang buruk untuk mood sehari-hari. Tidak akan puas
sampai diluapkan dengan caranya masing-masing. Ada yang baik hanya dengan
memendamnya atau mengungkapkannya begitu saja, ada yang dengan menangis, bahkan
ada yang sampai mengamuk hingga puas.
Cemburu itu tanda sayang, katanya.
Yea, right. Sangking sayangnya mungkin, sampai-sampai ada sebuah
kasus pembunuhan berdasarkan cemburu. Dan lebih parahnya lagi, yang dibunuh
bukan orang yang sedang selingkuh, tapi pasangannya sendiri. Oke itu Bego. Kemudian
dia sendiri atas nama cinta lalu membunuh dirinya sendiri. BAM! Bego pangkat
dua untuk dia.
Cemburu itu tanda memiliki, katanya.
Sejak kapan manusia bisa memiliki satu sama lain? Sejak kapan
soal milik-memiliki ini dianut oleh pasangan-pasangan bodoh yang tidak mengerti
hakikatnya dan menjadi dasar dari pemikiran bodoh ini. Lah, terkadang yang
sudah menikah saja tidak bisa memiliki pasangannya seutuhnya. Ini benar-benar
sebuah pernyataan yang absurd.
Cemburu itu karena peduli, katanya.
Iya. Terus sajalah kalian semua melakukan penyangkalan.
Mencari-cari pembelaan terbesar karena malu mengakui hal yang sesungguhnya.
Karena bagi saya, Cemburu adalah tanda insecure.
Insecure dalam arti merasa orang yang membuat dia cemburu memiliki kualitas hidup jauh lebih tinggi dari dirinya, sehingga mulailah muncul ketakutan berlebih. Takut, apa yang dianggap miliknya akan berpaling ke orang tersebut. Cemburu hanyalah kiasan lain dari iri hati, iri karena dirinya tidak bisa berada di titik orang itu tinggal. Kembali lagi ke kualitas diri.
Orang yang merasa memiliki kualitas diri yang tinggi, tidak akan
semudah itu mengatakan cemburu. Apalagi sampai posesif. Dia tidak akan
mengekang pasangannya karena dia tahu pasti, bahwa tidak ada yang bisa membuat pasangannya
berpaling karena kualitas dirinya sudah oke. Dan tentunya hal ini dilakukan
kepada pasangan yang layak. Maksudnya, pasangan yang bisa menjaga
kepercayaannya, bukan pasangan yang emang kegatelan comot sana comot sini.
See?
Maka dari itu, saya bilang. Cemburu adalah hal sia-sia yang
buang-buang tenaga. Namun, sayangnya tidak banyak yang mengerti ini. Malah,
pasangan-pasangan itu sibuk mencemburui siapa yang dekat dengan pasangannya,
dengan siapa mereka hang out. Bukannya malah menyibukkan diri dengan
meningkatkan kualitas diri.
What a waste.
What a waste.
Bahkan, sepertinya mereka lebih menyukai ide bahwa siapapun teman
pasangannya yang single maka mereka adalah ancaman.
Oke, itu super duper bodoh.
Oke, itu super duper bodoh.
Saya bukannya tidak pernah merasa cemburu. Bagaimanapun, perasaan
insecure itu pasti ada. Namun, saya bisa mengatasinya dengan cepat. Dengan
sebuah sugesti.
"Saya adalah wanita menarik yang mempunyai banyak hal baik yang menjadikan dia memilih saya. Saya punya banyak hal yang tidak dipunya orang lain. Dan saya tidak punya waktu untuk meratapi apa yang tidak saya punya. Karena saya sibuk memberikan waktu saya kepada hal yang jauh lebih bermanfaat.”
Dan kemudian saya akan tersenyum, dan berlalu begitu saja.
Ingat, tidak ada orang yang suka dikekang, dicurigai berlebihan. Itu saja. :p
---------
Day 14. *checked*
Feeling Pensieve,
Regards. FDP.
0 comments: