Dosa Masa Lalu
Tentang sebuah kesalahan yang terjadi di masa lalu. Tentang kebodohan yang dilakukan namun menjadi pelajaran berharga. Tentang sebuah saksi bisu bahwa kita semua hanyalah manusia biasa. Tentang sebuah kenangan yang mungkin telah terlupakan oleh kita, namun bukan orang lain.
Meskipun, kita sudah menyesalinya berkali-kali.
Dosa masa lalu yang masih terangkai dengan hukuman di masa kini.
Yang paling parah adalah saat kita sebenarnya sudah belajar dari kesalahan itu,
namun ternyata hal itu masih bersisa di hati orang lain. Apalagi, saat kita
sudah beranjak maju dari waktu tersebut, namun pihak lain masih mengungkitnya
karena baru tahu atau baru sadar.
Bukan tentang balas dendam. Namun, lebih konyol dari pada itu.
Bagaimana ya menjelaskannya. Ummm… misalnya begini. Saat kita berbuat sebuah kebodohan
yang akhirnya merugikan orang lain, namun saat itu orang tersebut belum
mengetahuinya. Dan kemudian kita sadar, kita menyesal dan belajar sesuatu dari
itu. Lalu melupakannya begitu saja. Namun, setelah kita jauh berjalan dari
kebodohan itu, orang yang kita rugikan baru sadar. Dan mulai meminta
pertanggung jawaban dari sakit hati dan kerugiannya.
Well, kalau sudah begini, saya hanya bisa menghembuskan nafas
dalam-dalam dan berkata,
“Sudahlah, tidak boleh protes dengan hukuman atas dosa di masa
lalu.”
Karena bagaimanapun, itu adalah tanggung jawab kita. Maksudnya,
itulah hukuman yang didapatkan ketika melakukan kebodohan tersebut. Meskipun
sebenarnya kita sudah jauh melangkah, dan kembali mengurusi hal itu adalah
sangat membuang-buang waktu dan tenaga. Tapi, mau tidak mau, kita harus
bertanggung jawab atas kemarahan orang yang ita rugikan. Itu kewajiban.
Setidaknya mereka punya hak untuk melampiasan amarahnya.
Dan kita tidak boleh protes. Terima saja. Itu hukumannya.
Anggap saja, dalam sebuah perjalanan kita memang harus
menemukannya. Kalau mau bicara sok-sokan sedikit. Mending dihukum di dunia
daripada dihukum di alam sana.
Sebenarnya yang ingin saya sampaikan adalah, apapun itu kita
harus bertanggung jawab penuh terhadap semua kesalahan dan kebodohan yang
dilakukan. Karena suatu saat, semua itu akan menjadi Dosa di Masa Lalu. Dan
saat pembalasan terjadi, kita harus siap.
Begitulah.
---------
Day 13. *checked*
Feeling Wise,
Regards. FDP.
0 comments: