[Tentang] Insomnia

09:37 Frisca Putri 0 Comments



Insomnia menurut Kamus kesehatan adalah gangguan di mana orang tidak dapat mendapatkan cukup tidur atau tidur yang restoratif, karena satu atau lebih faktor. Penderita insomnia sering memiliki gejala di siang hari yang terkait dengan kurang tidur, seperti kantuk di siang hari, kelelahan, dan penurunan kewaspadaan mental.

Sementara menurut KBBI,

Insomnia : (nomina) keadaan tidak dapat tidur krn gangguan jiwa.

Silahkan digaris bawahi bagian “gangguan jiwa”-nya.

Sementara itu, Insomnia bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Ada dua jenis utama insomnia: insomnia akut (insomnia transien) yang terjadi selama periode yang cukup singkat dan insomnia kronis, yang gejalanya lebih lama (umumnya lebih dari satu bulan).

Insomnia juga dapat diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder. Insomnia primer adalah gangguan yang tidak dapat dikaitkan dengan kondisi atau gangguan lain. Insomnia sekunder dapat ditelusuri ke sumber lain, yang mungkin adalah kondisi medis, penggunaan obat-obatan, alkohol atau zat lain, atau gangguan mental seperti depresi berat.

Dan kali ini, silahkan mulai menggaris bawahi “gangguan mental seperti depresi berat.” *LOL*

Jadi, maksud saya disini adalah saya ingin menekankan bahwa insomnia kebanyakan terjadi karena gangguan menta, gangguan jiwa atau semacamnya.  Meskipun saya bukan penderita yang akut karena hanya terjadi kadang-kadang saja. Ya, kadang-kadangnya itu pas-pasan waktu lagi menderita gangguan mental.

Atau gangguan jiwa.

Atau sedang jatuh cinta.

Atau sedang patah hati.

Saya baru benar-benar merasakannya semalam saat insomnia itu terjadi bukan karena gangguan jiwa. Dan saya sadar. Dan itu menyebalkan. Maksudnya, saya sadar saya mengantuk dan butuh tidur, namun otaknya terlalu bersemangat sehingga kehilangan kemampuan untuk meregangkan kesadaran saya supaya terlelap dalam keheningan malam.

Dan itu menyebalkan. Karena sungguh saya membutuhkan tidur.

Bayangkan, rasanya tubuh ini sudah lelah, biasanya dengan mengatur napas seadanya langsung akan terbang menghilang menuju dimensi lain. Namun ini, otak saya merespon dengan baik apapun yang saya lakukan. Nafas saya yang sengaja diatur. Perasaan selimut yang menyentuh kaki saya. Bahkan, saya bisa merasakan pasir-pasir kecil yang menahan tubuh saya di atas kasur. Hal-hal kecil seperti itu jadi sangat mengganggu dan membuat otak semakin tidak bersahabat.

Yang saya takutkan adalah karena malam itu panjang. Dan otak saya aktif. Saya takut kalau akhirnya saya terseret kedalam pikiran-pikiran yang tidak menyenangkan sampai pagi. Kasihan sekali jiwa saya kalau begitu. Belum lagi mood buruk yang akan menyertainya sehari kedepan. Dan belum lagi gangguan mentalnya. Serius loh, fokus berkurang saat kita kurang tidur, dan itu sangat-sangat membahayakan jiwa.

Tapi syukurlah, setelah memaksakan beberapa saat, saya mulai terlelap.

Kemudian, saya ngeri memikirkan bagaimana dengan dia yang mempunyai gejala insomnia akut dan kemudian jatuh cinta atau malah patah hati.

Ah, sudahlah.

---------
Day 15. *checked*
Feeling Okay,
Regards. FDP.

0 comments: