7 Unforgivable Sins : Envy

06:00 Frisca Putri 0 Comments



Seven Unforgivable Sins, merupakan gambaran 7 dosa yang tidak termaafkan versi abad pertengahan. Ketujuh dosa itu adalah : Pride (Kebanggaan), Wrath (Amarah), Sloth (Malas), Lust (Hawa Nafsu), Glutonny (Rakus), Greed (Tamak), dan Envy (Iri Hati). Dan, sebagai tambahan, saya mulai mencari tahu hal ini semenjak saya mulai mengikuti salah satu Manga jepang berjudul Full Metal Alchemist.

Jadi, di dalam cerita komik tersebut, 7 sins ini menjadi vilain berupa Homunculus yang harus dikalahkan oleh jagoannya yaitu Edward Elric dan Alphonse Elric *aniway, silahkan dibaca sendiri komiknya, termasuk jajaran 10 besar komik keren ala Frisca ini*. Dan dari ketujuh penjahat ini, saya menaruh simpati berlebih terhadap Envy.

Ya, Envy. Iri Hati. Digambarkan disana sebagai sesosok makhluk bermulut tajam dan bisa berubah bentuk sesuai apa yang dia mau. Envy selalu saja memandang rendah kepada manusia biasa dan suka sekali mengadu domba musuh-musuhnya. Envy seringkali menyamar menjadi seseorang untuk membuat sebuah masalah bahkan sampai mempropaganda wilayah hingga timbulnya perang militer. Jahat? Iyap. Namanya juga villain.

Hal ini terus berlanjut sampai akhirnya Envy kalah, dan bunuh diri karena tidak ingin harga dirinya hancur dengan dibunuh oleh manusia. Sebelum dia mengakhiri hidupnya, Edward sempat berkata :

“Envy, sebenarnya kamu hanya iri. Iri karena kami manusia, meskipun terjatuh dan gagal, masih bisa terus bangun dan melangkah maju. Justru kamu iri dengan manusia yang kamu anggap rendah ini.”

*sebenarnya gak persis begitu sih kata-katanya, tapi begitulah yang saya tangkap*

Dan. Setelah itu Envy mengakhiri hidupnya sendiri.

Bagi saya sendiri, sampai-sampai saya bersimpati kepadanya. Mungkin, karena dari 7 unforgivable sins itu, envy yang paling dekat saya. Saya sering kesulitan untuk menangani iri hati. Envy di FMA itu seringkali melakukan penyangkalan-penyangkalan kecil. Padahal, sebenarnya apa yang dia inginkan adalah apa yang dia anggap rendah. Terkadang, begitulah saya.

Mencoba menenangkan diri dengan tanggapan-tanggapan sinis. Selalu memberikan komentar kepada apapun saat hati sedang tidak merasa puas terhadap satu hal. On Denial. Begitu teman saya selalu mencoba mengingatkan saya. Mungkin, setiap orang memiliki caranya sendiri-sendiri untuk menghilangkan iri hatinya. Termasuk tadi, dengan menyangkal bahwa apa yang terjadi itu tidak semenarik itu. Tidak semenyenangkan itu.

Jadi intinya adalah…

Sebenarnya, tidak ada yang benar-benar bisa dibahas lebih mendalam disini. Hanya mungkin, Full Metal Alchemist bisa dibaca atau ditonton jika waktu luang. Banyak sekali pesan moral di dalamnya. Bahwa, siapa pun pasti mempunyai luka di masa lalu yang ingin diperbaiki di masa sekarang. Dan, dosa-dosa di masa lalu masih bisa ditebus jika benar-benar mencoba memperbaikinya.  Kemudian mungkin juga tentang kelapangan hati menerima kenyataan.

Seperti, menerima kenyataan bahwa postingan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan judulnya.
                                                                             
*ketawa sambil kabur ke laut*


---------  
Day 6. *checked*
Feeling Envy,
Regards. FDP.

0 comments: